Tumbuhan opium (papaver somniferum) telah digunakan oleh masyarakat
Sumerian di daerah Mesopotamia pada masa sekitar 3400SM, mereka menyebut
tanaman ini dengan nama Hul Gil yg artinya Tumbuhan Senang. Mereka juga
telah memanfaatkan getah dari opium sebagai peredam rasa sakit pada saat
dilakukan pembedahan yaitu dengan cara diolesinya getah opium pada pisau yg
akan membedah si pasien.Di dalam kandungan getah opium terdapat berbagai
senyawa opioid yaitu morphine (senyawa yg paling aktif), codein, thebaine, serta
dua senyawa lain yg berbeda mekanisme kerjanya yaitu papaverin, dan
noscapine.Sebelum ditemukannya cara untuk pemisahan (isolasi) senyawa
morphine dari getah opium pada tahun 1804 di German, getah opium ini
dikonsumsi oleh berbagai kalangan di seluruh dunia untuk keperluan rekreasi
dengan cara dicampur dengan tembakau lalu dibakar dan dihisap asapnya.
Campuran antara tembakau dan getah opium ini disebut juga dengan
kata Madat. Oleh karena harganya yg mahal maka diperdagangkanlah madat di
seluruh penjuru dunia oleh bangsa barat. Sehingga pada masa itu dikenal banyak
tempat2 yg disebut dengan sarang madat (opium den) yg digunakan masyarakat
untuk menghisap madat dan prostitusi.
Pada masa penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia, mereka juga telah
memperdagangkan madat khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa
oleh karena dahulu sebagian besar pedagang di Indonesia adalah masyarakat
keturunan Tionghoa ditambah pula masyarakat pribumi yg sebagian besar
beragama Islam secara jelas2 mengharamkan pemakaian madat, sehingga di
kota Batavia (Jakarta) sendiri pada masa itu telah menjamur sarang2 madat yg
berlokasi di sekitar daerah yg saat ini disebut Glodok dan Mangga Besar (dahulu
bernama Madat Besar).
Setelah berhasil dipisahkannya morphine dari getah opium serta ditemukannya
jarum suntik pada tahun 1853 barulah dikenal cara penyuntikan morphine oleh
para pemakainya. Kata morphine diambil dari kata Morpheus yaitu nama salah
satu dewa bangsa Yunani yg disebut sebagai dewa mimpi. Sebenarnya molekul
morphine sendiri merupakan salah satu senyawa alami yg diproduksi oleh tubuh
manusia dan hewan mamalia yg disebut dengan endorphine dan berfungsi untuk
membantu tubuh mengatasi rasa sakit secara alami (apakah Anda mengetahui
kenapa penari debus/kuda lumping bisa tidak merasakan sakit pada saat mereka
melakukan atraksinya?)
Pada saat itu barulah disadari oleh ilmuwan bahwa morphine jauh lebih kuat efek
kecanduannya dibanding madat dan alkohol. Apalagi ketika telah ditemukannya
heroin (diacetylmorphine) dari hasil sintesis morphine itu sendiri, yg memiliki
kekuatan bius sekitar 2x lebih kuat dari morphine dan lebih tinggi efek “rush”-nya
oleh karena molekul heroin lebih mudah menembus BBB (Blood Brain Barrier) ke
dalam jaringan otak ketimbang molekul morphine. Dari fakta ini dimulailah
lembaran hitam baru di planet bumi tempat kita tinggal.
Padahal biji dari tumbuhan opium ini adalah salah satu bahan makanan yg
sangat bergizi (mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6) yg banyak
dipakai dalam pembuatan roti dan kue di seluruh dunia sejak jaman purba. Biji
opium yg disebut denganpoppy seed ini tidak mengandung senyawa morphine
secara signifikan sehingga walaupun sudah dikonsumsi dalam jumlah besar
(seperti yg telah dilakukan oleh Adam Savage dan Jamie Hyneman dalam salah
satu serial MythBuster – Discovery Channel) bisa menyebabkan positif pada tes
morphine selama kurang lebih 18 jam, akan tetapi tidak mempengaruhi efek
psikologis dan kecanduan sama sekali.
Lihat kandungan gizinya di dalam link di bawah ini:
http://www.nutritiondata.com/facts/spices-and-herbs/203/2
Poppy seed yg dijual di berbagai toko bahan baku roti dan kue sudah dalam
kondisi matang sehingga sudah tidak mungkin disalahgunakan lagi.
0 komentar:
Posting Komentar