Google Street View di Jakarta, Amankah Privasi?
KOMPAS.com/Deliusno
JAKARTA, KOMPAS.com - Google secara resmi memulai proyek Street View di Indonesia. Google baru akan mengambil gambar untuk wilayah Kota Jakarta. Setelah selesai, lalu berpindah ke wilayah lain.
Layanan Google Street View ini mendapatkan sambutan sangat baik dari pemerintah Indonesia. Menurut Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Google Street View dapat memberikan gambaran bagi para turis terhadap daerah wisata di Indonesia.
Bahkan, menurut Mari, layanan ini dapat membantu kerja Gubernur Jakarta Joko Widodo.
Di tengah begitu banyaknya manfaat yang ada, layanan ini masih menyimpan kekhawatiran, yaitu masalah privasi. Tidak semua orang yang tertangkap kamera dari mobil Google ini bersedia ditampilkan secara online.
Untuk mengatasi hal tersebut, Google membuat beberapa policy terkait masalah privasi ini.
"Setiap wajah dan plat mobil yang hadir di layanan Google Street View ini akan diburamkan (blur)," kata Andrew McGlinchey, Product Manager Google, saat berbincang dengan KompasTekno, Jumat (23/11/2012).
Selain itu, Google menjamin kalau lebih dari 10 mobil mereka yang ada di Jakarta saat ini hanya mengambil gambar di tempat-tempat umum saja.
Foto-foto yang disajikan melalui layanan Google Street View ini pun tidak dihadirkan secara real-time.
Menurut McGlinchey, proses update layanan ini bisa saja dilakukan dalam 1 hingga 2 tahun setelah proyek selesai.
Bila pengguna merasa privasinya dilanggar, mereka bisa meminta Google untuk menghapus gambar dari suatu wilayah tertentu.
"Jika merasa privasinya terganggu, kirimkan saja permintaan penghapusan gambar ke tim Google beserta alasannya. Kemudian, tim kami akan segera melakukan review dan secepatnya kami akan menghapus gambar tersebut," ujar McGlinchey.
0 komentar:
Posting Komentar