Taliban dan kelompok kejahatan meraup sekitar US $100 juta dari penjualan opium. Laporan baru PBB menyebutkan penanaman opium
di Afghanistan meningkat 18% tahun ini walaupun pemerintah berusaha memusnahkan tanaman ini.
Afghanistan memproduksi lebih dari 90% opium -bahan yang digunakan untuk heroin- di dunia.
"Kenaikan 18% merupakan peringatan serius," kata perwakilan badan PBB untuk obat bius dan kejahatan, UNDOC, Jean Luc Leahieu.
Laporan PBB menyebutkan panen opium tahun ini turun sepertiga karena cuaca buruk dan penyakit tanaman.
Namun naiknya harga menyebabkan semakin banyak petani yang menanam opium.
Para petani mendapatkan sekitar US$200 per kilo untuk opium kering.
Menteri kontra narkotika Afghanistan Zarar Ahmad Moqbel mengatakan, "Masalah keamanan merupakan penyebab naiknya penanaman opium."
Taliban meraup US$100 juta
Program pemusnahan opium pemerintah Afghanistan banyak ditentang di kawasan selatan dan barat - ladang terbesar di negara itu.
Laporan PBB itu juga menyebutkan penanaman opium naik walaupun" langkah pemusnahan yang dilakukan pemerintah meningkat 154%" dengan
sekitar 10.000 hektar tanaman dibasmi.
Para pejabat mengatakan Taliban dan jaringan kelompok kejahatan lain meraup sekitar US$100 juta per tahun dari pajak perdagangan opium Afghanistan.
Pemusnahan opium merupakan upaya untuk menstabilkan Afghanistan sejak Taliban digulingkan tahun 2001.
Tanaman ini juga merupakan sumber korupsi di Afghanistan mulai dari jajaran aparat desa sampai pemerintah nasional. Dengan begitu banyaknya pihak yang meraup keuntungan dari opium, langkah pemerintah memusnahkan tanaman ini semakin sulit.
Banyak pihak yang khawatir produksi opium akan terus meningkat di tengah rencana penarikan pasukan NATO pada akhir 2014
0 komentar:
Posting Komentar